Di rumahku ada tiga ekor kucing. Sebenarnya ada lebih dari tiga ekor  kucing, tapi yang lebihnya adalah kucing yang kebetulan ataupun sengaja  bertamu di rumahku. Dan sebenarnya hanya ada dua ekor kucing pada  awalnya, tapi yang satu ekor adalah anak dari kedua ekor kucing tersebut  :D Jadi dapat disimpulkan ada satu kucing jantan dewasa, satu kucing  betina dewasa, dan satu kucing remaja yang belum dapat ditetapkan jenis  kelaminnya berhubung ketidakpedulian saya untuk mengecek jenis kelamin  kucing remaja tersebut.
 
Perkenalkan..
Kucing jantan dewasa dengan ciri-ciri berbulu putih orange bersih, sebut saja namanya Karyo.
Kucing betina dewasa dengan ciri-ciri berbulu putih orange hitam, sebut saja namanya Suti.
Kucing ****** remaja dengan ciri-ciri berbulu putih hitam, sebua saja namanya Diski.
 
Ketiga kucing yang telah saya perkenalkan di atas adalah ... kucing yang TIDAK JELAS!!
. TIDAK JELAS asal muasalnya dari mana
. TIDAK JELAS maunya apa
. TIDAK JELAS kapan tanggal lahirnya
pokoknya mereka adalah KUCING YANG TIDAK JELAS!
 
Sebelumnya..  [kebetulan ada yang teringat kembali] kedua kucing dewasa itu berasal  dari induk yang sama, jadi mereka sodaraan tapi akhirnya kawin dan  melahirkan seorang anak -.-"
berarti poin pertama dari ketidakjelasan di atas sudah jelas.
 
Walaupun  mereka saya anggap tidak jelas dan kadang begitu menjengkelkan, tapi  mereka punya sisi yang lumayan lucu menggelikan dan terkadang membuat  saya pribadi bersimpati.
 
Setiap saya menikmati makanan  [entah itu makan pagi, siang, malam] di meja makan, mereka bertiga  selalu duduk di lantai membentuk posisi melingkar, jadi di samping kanan  saya adalah Suti, di samping kiri saya adalah Karyo, dan di samping  belakang saya adalah Diski. Then, setiap saya lupa secara sengaja  ataupun tidak sengaja akan keberadaan mereka maka... pertama si Suti,  posisi jinjit (dua kaki di lantai, satu kaki di atas dudukan kursi, satu  kaki di atas paha saya) dengan satu kaki di atas paha saya kemudiannn  menepuk2 paha saya.. hhahahahahahahaha, supaya saya melihat ke arahnya  dan bisa memamerkan matanya yang memelas minta dikasih bagian sambil  kaki yang tadi menepuk di angkat seperti menadahkan tangan. Kedua, si  Karyo, yaahhh tidak jauh2 beda dengan si Suti.. mereka berdua melakukan  sikap MEMINTA DENGAN MEMAMERKAN MATA YANG [saya anggap] MEMELAS. Well,  hati siapa yang tidak terenyuh? Yak! Hati Bapak saya. Hhahaha. Beda  halnya dengan si kucing remaja yang memang sedang labil-labilnya, dia  sama sekali tidak melakukan apa yang dilakukan oleh kedua induknya!! Dia  hanya mengeong dann.. melompati tangan saya yang sedang berbaik hati  memberi kedua induknya makanan!! untung cakarnya tidak tajam-tajam amat.
 
Kebiasaan  lainnya, setelah saya selesai makan.. piring kotor saya taruh di tempat  cuci. Yang paling pintar di sini adalah si Suti yang tanpa pikir  panjang langsung naik ke tempat piring kotor sedangkan yang paling  terbelakang di sini adalah si Karyo yang tidak tahu kenapa langsung lari  ke tempat pembuangan sampah!! Dan yang paling tidak tahu diri adalah si  Diski yang hanya memanfaatkan keadaan, klo salah satunya dapat makanan  dia akan ada di situ siap untuk merebut makanan induknya. Saya ulangi  MEREBUT! Padahal induknya sudah mengeluarkan nada-nada ancaman agar  makanannya tidak diganggu. (+.+")
 
Tapi ada satu kebiasaan  yang untuk ketiganya memiliki nilai yang sama di mataku, yaitu kebiasaan  tidur siang mereka. Mereka suka tidur siang di daerah yang memberikan  sinar dan panas matahari yang cukup. Nah, kebetulan di rumah panas dan  sinar matahari cukup diterima berhubung rumah saya 1/3 daerahnya terbuka  [well notes selanjutnya akan membahas mengenai rumahku, tepatnya rumah  orangtuaku], si Karyo dan si Suti senang tidur siang di dapur basah  karena di dapur basah terbuka, kalau mereka tidur rasanya hati ini tidak  tenang kalau tidak mengganggu mereka atau sekedar mengelus si Karyo  yang menurut saya paling manja ke saya pribadi, sedangkan si Diski.. dia  senang tidur di atas kolam ikan!! Maksud di atas kolam ikan adalah di  atap kolam ikan yang kebetulan atapnya hanya berupa besi-besi bolong  segiempat yang juga menjadi atap pengaman untuk bagian rumahku yang  terbuka dan kebetulan lagi ada satu lembar seng di atas kolam itu  (mungkin dimaksudkan supaya air kolam tidak cepat habis karena menguap  oleh sinar matahari). Diski serasa lagi sunbathing di pantai boo!  Hhaha.. mungkin dia berharap ada ikan yang terbang ke arahnya,  pemandangannya selalu saya saksikan di siang hari pas lagi naik tangga  ke lantai dua.. benar-benar nyenyak tidurnya.
 
Tadi, saya  sempat singgung Bapak ya? Begini... setiap kucing-kucing itu dengar  batuk, suara, deheman dari Bapak saya, mereka pasti lari sembunyi. Ya,  pastinya karena mereka takut sama Bapak saya. Hhahahaha. Bagaimana  tidak? Setiap Bapak lihat mereka di depan matanya, pasti sudah diburu,  diusir, atau disiram air.. bahkan.. dikejar pake sapu. Tapi..., kalau  saya yang muncul di dapur, pasti mereka terutama si Karyo akan  mengusap-usap kepalanya di kakiku, atau mengelilingi kakiku dengan badan  dan empat kakinya!! Hiiiii... terus terang kadang saya jengkel  diperlakukan seperti itu, serasa disogok buat kasih dia makan. Tapi  kadang juga justru saya yang mulai, gendong-gendong dia, elus-elus  kepala-leher-perutnya. Hmmm... mungkin tergantung dari mood saya yaa?  Hhhahahaha. Tapi.... saya baru tahu hari ini, kalau... SI KARYO SAMA  SEKALI TIDAK MENGENALI SAYA BILA BERJILBAB!!! Yahh, berhubung selama ini  saya bermain-main dan makan di rumah tidak berjilbab, jadi pas tadi  siang sampai di rumah saya dapati Karyo lagi malas-malasan di dapur,  saya dekati mau elus-elus dia.. ehhhhhh dia lari pemirsa, dia tidak  kenal saya!
 
Demikian cerita kucing di rumahku. Kalau saya  baik-baik sama mereka berarti saya berharap mereka mau doakan saya  supaya bisa selamat dunia-akhirat.. Tapi, kalau saya jahat sama mereka,  berarti saya sedang khilaf-tidak mood-pms dan sebagainya.
 
InsyaAllah di kesempatan berikutnya saya akan bercerita tentang rumahku alias rumah orangtuaku.